Berguru dari Lebah
Oleh: Diana Putri
Sungguh terdapat suatu hal yang menakjubkan dan terkadang kita tak peduli untuk memperhatikannya. Dan banyak pelajaran serta hikmah yang dapat kita petik dari setiap makhluk yang Allah Swt ciptakan. Hal ini menjadi gertakan bagi diri kita untuk selalu bertafakkur dengan ciptaan Allah Swt agar kita selalu merendahkan diri di hadapan Allah Swt dan tidak menjadi orang yang sombong bak asap yang terbang menjulang tinggi di langit.
Allah Swt berfirman:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (١٦٤)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Qs. Al-Baqarah:164).
Dalam hal ini marilah kita renungkan seekor lebah yang darinya kita bisa mengambil pelajaran setra hikmahdalam kehidupan.
- Lebah selalu mengkonsumsi yang bersih, seperti sari bunga. Maka kita harus belajar dan selalu memakan makanan yang bersih lagi halal untuk badan kita.
- Lebah selalu menghasilkan madu, yang artinya setiap perkataan perbuatan dan sikap kita harus manis semanis madu.
- Ketika lebah hinggap di mana pun, ia tak pernah membuat dahan pohon rusak, itu artinya dimana pun kita berada pantang unuk kita mencari masalah.
- Lebah akan menyerang siapa pun yang mengganggunya dan membiarkan mereka yang tak mengganggunya. Itu artinya kita sebagai orang muslim pantang cari musuh, akan tetapi kalau brtemu musuh, siapa takut !?
Pelajaran dan hikmah pertama yang dapat dipetik dari fenomena di atas yaitu jelas tercatat dalam Al-Qur’an dan hadist bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa memakan makanan yang halal, karena makanan yang halal akan membawa manusia kepada kebaikan dan akhlak yang baik. Sedangkan makanan yang haram akan membawa manusia pada keburukan, bahkan Allah Swt tak mengabulkan do’a orang yang memakan dengan makanan haram.
Dari abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, “Wahai sekalian Manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkannya kepada para Rasul. Lalu Rasulllah membacakan surah Al-Mu’minun ayat 51 dan Al-Baqarah ayat 172, kemudian Nabi Saw menceritakan seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya, seraya berdo’a, “wahai Tuhanku, wahai Tuhanku. Padahal makanannya dari barang yang haram dan minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim)
Hikmah kedua yang dapat diambil dari seekor lebah bahwa ia selalu menghasilkan madu yaitu bahwa seorang muslim dianjurkan untuk bertutur dengan kata-kata yang baik serta lembut dan tidak menyakiti.
Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam”
Islam tidak hanya mengajarkan kita untuk berkata baik, akan tetapi juga mengajarkan kita untuk selalu mengeluarkan kata-kata yang bermanfaat.
Pelajaran dan hikmah ketiga yang dapat kita ambil dari lebah yaitu dari cara ia hinggap di dahan namun ia tak pernah merusak tempat hinggapnya. Dari sini sebagai seorang muslim hendaknya selalu menjaga kekerabatan dengan muslim yang lain karena begitu banyak maslahat yang kita dapat ketikakita selalu menjaga kekerabatan dengan sesama, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik Ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa ingin diluaskan rizkinya atau dipanjangkan umurnya (diberkahi umurnya serta diberi kesehatan dan kekuatan), hendaklah ia menyambungkan hubungan tali persaudaraan (silaturahmi). (HR. Bukhari)
Hikmah dan pelajaran ke empat yang bisa kita jadikan renungan adalah bahwa seorang muslim dilarang untuk mencari musuh akan tetapi kita harus menebarkan kerukunan agar timbul kenyamanan dalam hidup bersosialisasi. Namun jika ada sekelompok orang yang berani memerangi agama Isalam kita harus siap untuk memeranginya kembali.
Tidak ada komentar