Taubat
Salah satu jalan terbaik bagi seorang hamba untuk meningkatkan ketaqwaan dalam dirinya adalah dengan melakukan intropeksi diri (muhasabah) dan memperhatikan amalan-amalan yang telah ia lakukan. Jika ia mendapati amalan yang baik, maka ia akan memuji Allah karenanya dan bertekad untuk meninhkatkan amal-amal baiknya. Namun jika ia menemukan kebalikannya maka ia akan sangat menyesal dan segera bertaubat dengan taubat yang benar.
Taubat
adalah penyesalan yang melahirkan kesungguhan tekad dan niat untuk kembali dari
kemaksiatan kepada ketaatan. Hakikatnya ialah menyesali semua yang telah
terjadi di masa lalu dan meninggalkannya di masa sekarang serta bertekad untuk
bersungguh-sungguh dan tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang
(Taubatan Nasuha). Taubat adalah obat mujarab bagi semua penyakit jiwa dan hati karena ia
dapat mengembalikan seorang hamba pelaku maksiat kepada manisnya iman dan
melepaskan dirinya dari racun pembunuh yang merusak hati. Orang-orang yang taat
membutuhkan taubat sama seperti pendosa yang membutuhkan membuat dosa. Siapapun
yang menyangka bahwa sudah tidak ada lagi yang perlu ditaubatkan atau ia tidak
membutuhkan taubat berarti ia keliru.
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan adanya hubungan yang kuat antara muhasabah dan
taubat. Muhasabah harus dijalankan lebih dahulu daripada taubat, karena dengan
muhasabah dapat
diketahui kebaikan dan keburukannya.
Pengaruh-pengaruh
taubat pada diri :
1.
Seorang
hamba dapat merendahkan diri kepada Tuhannya dan mewujudkan penghambaan yang kepada Allah.
2.
Membersihkan jiwa dan melapangkan dada.
3.
Memberikah harapan dan bersegera melakukan amal shaleh
--nhblqst-
Tidak ada komentar