Fenomena Gerhana, Tanda Kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Gerhana Matahari bukan hanya
fenomena alam biasa. Tapi, ini adalah tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
sekaligus pengingat bahwa matahari, bulan, bintang dan segala yang ada di bumi
ini tidak layak untuk disembah.
Bagi sebagian orang, fenomena
gerhana matahari ini dijadikan sebagai tontonan semata. Namun, di dalam Islam
saat gerhana matahari tiba, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam unutk
bertakbir, berdo’a, shalat, dan bersodaqoh.
Tepat pukul 06:16 cahaya matahari
tertutup oleh bulan, dan umat islam pun melaksanakan shalat gerhana dengan
serempak. Begitupun dengan masjid Nouroh Abdurrahman, Cipayung-Jakarta Timur.
Shalat Gerhana Matahari yang
dilaksanakan di Masjid Nouroh dengan imam Ustad Juwandi dan Khotib Dr. Imam
Zamroji berjalan dengan khusuk.
Dalam khutbahnya, Dr. Imam Zamroji, selaku
pengasuh Sekolah Tinggi Mohammad Natsir menyampaikan bahwa terdapat perbedaan
hukum melaksanakan shalat gerhana, ada ulama yang mengatakan wajib dan adapula yang
mengatakan sunnah muakkadah.
Namun ia mengatakan, Sunnah
muakkadah adalah sunnah yang ditekankan, jadi siapapun yang melihat gerhana
matahari maka ia dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana dimanapun ia
berada.
Tidak ada komentar