AWAS DENGKI
Pada dasarnya manusia memang
diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya. Dengan makhluk yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lain. Namun manusia juga diciptakan tidak lepas
dari lumuran dosa. Apalah daya manusia sering berbuat salah. Entah itu
menyakiti perasaan orang lain atau dosa berupa maksiat yang dosanya kelak
ditanggung sendiri di akhirat.
Sebagai umat manusia kita ditugaskan untuk
saling mengingatkan satu sama lain. Mengingatkan atas kesalahan dan menasehati
atas kebaikan. Sudah ada niat baik dalam diri untuk mengingatkan satu sama
lain, akan tetapi langkah yang diambil terkadang salah. Terkadang kita lupa
akan dosa yang telah kita perbuat. Dan selalu ingat atas dosa yang orang lain
lakukan, mengingat atau bahkan kita jadi mencari cari kesalahan orang lain.
Bahkan merasa diri paling benar. Inilah yang bahaya.
Inilah yang menjadi cela
untuk setan berbisik kepada manusia menjadikan dengki ini melekat di hati.
Lebih lagi jika kita benci dengan seseorang jadilah kita mengingat dan mencari
kesalahan. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menghilangkan rasa dengki
tersebut? Ya dengan mengingat kesalahan yang kita perbuat. Dengan mengingat
apakah tentu kita lebih baik dari pada dia? Disinilah penyakit lupa yang sering
menyerang manusia.
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَÙ„َÙ‰ بَÙŠْعِ بَعْضٍ ، ÙˆَÙƒُÙˆْÙ†ُÙˆْا عِبَادَ اللهِ Ø¥ِØ®ْÙˆَانًا ، اَÙ„ْـمُسْÙ„ِÙ…ُ Ø£َØ®ُÙˆْ الْـمُسْÙ„ِÙ…ِ ، لاَ ÙŠَظْÙ„ِÙ…ُÙ‡ُ ، Ùˆَلاَ ÙŠَØ®ْØ°ُÙ„ُÙ‡ُ ، Ùˆَلاَ ÙŠَØْÙ‚ِرُÙ‡ُ ، اَلتَّÙ‚ْÙˆَÙ‰ Ù‡ٰÙ‡ُÙ†َا ، ÙˆَÙŠُØ´ِÙŠْرُ Ø¥ِÙ„َÙ‰ صَدْرِÙ‡ِ Ø«َلاَØ«َ Ù…َرَّاتٍ ، بِØَسْبِ امْرِئٍ Ù…ِÙ†َ الشَّرِّ Ø£َÙ†ْ ÙŠَØْÙ‚ِرَ Ø£َØ®َاهُ الْـمُسْÙ„ِÙ…َ ، ÙƒُÙ„ُّ الْـمُسْÙ„ِÙ…ِ عَÙ„َÙ‰ الْـمُسْÙ„ِÙ…ِ Øَرَامٌ ، دَÙ…ُÙ‡ُ ÙˆَÙ…َالُÙ‡ُ ÙˆَعِرْضُÙ‡ُ.
“Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.” Muslim (no. 2564), Imam Ahmad (II/277, 311-dengan ringkas, 360), Ibnu Mâjah (no. 3933, 4213-secara ringkas), Al-Baihaqi (VI/92; VIII/250), Al-Baghawy dalam Syarhus Sunnah (XIII/130, no. 3549).
Apakah perkataan tau perbuatan kita membuat
orang sakit hati seseorang. Tetap mengingatkan satu sama lain tapi hindarilah
dengki dalam hati. Luruskan niat semata-mata karena Allah. InsyaAllah khoir. J
BY: Nuha bilqisti
Tidak ada komentar