Dauroh Bahasa Arab; Kunci Sukses Belajar Bahasa Arab
Ahad, 25 sepetember 2016, Kampus C STID Muhammad Natsir Cipayung, Jakarta Timur mengadakan acara daurah
Bahasa arab dalam rangka memberikan motivasi dan semangat kepada para mahasiswi
Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Muhammad natsir untuk menciptakan bi’ah Bahasa arab di
lingkungan Kampus.
Acara tersebut berlangsung sejak pukul 08:30 sampai 12:00. Dan yang
menjadi pemateri adalah Dr. Budiansyah, Lc. Dengan mengusung tema “Kunci
Sukses Belajar Bahasa Arab”. Dalam acara tersebut tidak hanya mahasisiwi
yang dijadikan obyek pembelajaran melainkan sebagian dosen pengajar bahasa Arab
yang hadir pun dilibatkan, sehingga setiap yang hadir dapat mengambil pelajaran
tersendiri dari berbagai hal yang disampaikan.
Sebelum memulai materi beliau menyuguhkan sebuah film barbahasa Arab
terlebih dahulu sebagai muqaddimah sekaligus sebagai salah satu kiat
agar tidak cepat bosan dalam belajar bahasa Arab yaitu dengan study film.
Daurah kali ini,
banyak hal penting yang disampaikan oleh sang pemateri diantaranya bahwa Bahasa
Arab itu sendiri adalah Bahasa yang sudah kuno sekaligus modern. Mengapa
demikian? Disebut kuno karena banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya Sudah
digunakan sejak dulu dan dilihat juga dari segi dialegnya. Sedang disebut
modern karena mampu mengikuti perkembangan, dan yang terpenting bahwa merupakan
salah satu Bahasa resmi PBB diantara 5 bahasa resmi lainnaya. Dan sudah
diresmikan sejak 1973.
Dan hal lain yang
beliau sampaikan ialah berkenaan dengan Negara-negara yang merupakan bagian
dari Negara Arab, kewajiban seorang muslim mempelajari Bahasa Arab,
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengajar Bahasa Arab, kiat-kiat sukses
Belajar bahasa Arab, dan seputar catatan-catatan penting berkenaan dengan
kajian Bahasa Arab.
Dan yang menjadi catatan penting juga adalah perkataan beliau:“bahwa
yang kita perlu pelajari itu Bahasa bukan tentang Bahasa”. Dan dalam
belajar Bahasa Arab itu yang perlu diperhatikan adalah cara pelafalan huruf,
lazikon, dan struktur bahasanya. Kemudian kemampuan belajar Bahasa Arab itu
dilihat dari kemampuan pendengaran (dikte), percakapan, pengucapan, dan
panulisan. Sehingga ketika kiat-kiatnya sudah dipahami dan 4 hal ini sudah
dikuasai oleh seorang pelajar maka ini berarti pendidik telah berhasil mendidik
muridnya.( Anice)
Tidak ada komentar