Dakwah Orientasi
Al-Wala Lebih Banyak Dilakukan, dari pada Da'wah Orientasi AL-Bara'.
Dalam
sebuah dauroh yang dilaksanakan di Kampus C STID Muhammad Natsir pada tanggal
06 September 2016 lalu,Ustadz Syarif sebagai pemateri menjelaskan
tentang hakikat makna kalimat tauhid. Kalimat ”Laa Ilaaha Illa Allah" telah
dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Kalimat Laa
Ilaaha yang dijelaskan dalam surat al-Kafirun maksudnya adalah al-Baro',
yaitu berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan. Sedangkan kalimat Illa
Allah yang dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas maksudnya adalah Al-Wala yaitu
Iqrar kesetiaan kepada Allah.
Jika
kita lihat dari aspek da'wah, da'wah orientasi al-wala yaitu mengajak
kepada segala sesuatu yang membuktikan kecintaan kepada Allah atau dalam kata
lain al-Amru bil Ma'ruf. Hal ini sangat sering dilakukan khususnya para
da'i karena tidak mengandung resiko. Contohnya seseorang yang mengajak sholat
atau menyuruh bersedekah, Ajakan tersebut sangat mudah diterima dimasyarakat.Sedangkan
da'wah orientasi al bara'yaitu
melarang orang-orang melakukan kesyirikan, melakukan maksiat atau melakukan
perkara yang membuat Allah murka atau dalam kata lain An-Nahyu 'anil Munkar.
Da'wah dalam orientasi ini jarang dilakukan orang karena mengandung resiko.
Contohnya, di Indonesia, seseorang melarang untuk datang kekuburan, melarang
masyarakatnya datang ke dukun dan sebagainya, maka akan susah diterima
dimasyarakat karena hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita.
Hal
ini menunjukkan bahwa da'wah yang paling penting dan mesti dilakukan pertama kali
oleh para da'i ilallaah yaitu da'wah tauhid.
Tidak ada komentar