Semangat Mengaji Anak Ibu Kota
(Mila Muflihat)
Melihat kelompok
mengaji di Ibu kota bukanlah hal yang lumrah seperti di pedesaan atau perkampungan. Pergaulan yang
tersohor “ekstrim” menjadikan kelompok mengaji di Ibu Kota tergolong Minoritas.
Sebut saja Kelompok
mengaji Ummu Ukasyah yang terletak di Jl.Masjid I Cipayung Jakarta Timur. Selepas sholat maghrib,
setiap malam Selasa sampai malam Sabtu
dating beriringan delapan orang anak kecil seusia SD mengunjungi rumah salah satu
Ustad di daerah Cipayung, Ustad Agus Samsono.
Rumah itu memang
tak mewah dan bukan tempat khusus mengaji. Namun di bangunan
beralaskan lantai kasar dari semen yang ditutupi
karpet plastic inilah mereka mengaji.
Tidak mudah memang
mengumpulkan anak seusia itu di Ibu Kota untuk berkumpul mengaji. Ummi Dewi, istri dari ustad Agus Samsono yang memulai kegiatan ini dengan murid pertamanya,
Nanda.
Saat itu Ummi Dewi
sedang berbelanja sayuran bersama Ibu-ibu lainnya di Warung yang berjarak 100
meter dari rumahnya.Tiba-tiba salah satu dari mereka bercerita, “Saya punya anak laki-laki kelas 2 SD, dia cepat
sekali dalam menghafal, tapi saya bingung
untuk mengajarkan ngaji padanya. Saya ga tau siapa yang bias ngajarin dia.” Kemudian Ummi Dewi Membalas “Ibu kalau anaknya
pengen ngaji ke rumah saya aja.”. Begitulah awal dari dimulainya kelompok mengaji
dengan murid pertama, Nanda.
Seiring berjalannya
waktu, tak hanya Nanda yang menjadi murid
mengaji pasangan suami istri ini. Sampai saat ini, tanpa pungutan biaya sepeserpun kelompok mengaji
ini masih tetap berjalan.
Setelah
Nanda menjadi murid pertama, kelompok mengaji tanpa pungutan biaya sepeser pun
ini bertambah. Hingga saat ini, Nanda, Rama, Sandi, Haikal, Alfan, Alfian ,
Iqbal, dan Jona menjadi Anak Ibu Kota yang masih tetap bersemangat berangkat
mengaji.
Tidak ada komentar