Perjalanan Malam di Ibu Kota
Oleh : Mila Muflihat
Di tengah perjalanan melewati jembatan penyebrangan menuju halte
busway, gadis berumur 19 tahun ini melihat 4 orang remaja berpenampilan bak
preman dengan kaos hitam, 1 orang bercelana levis panjang dan 3 orang lainnya
bercelana levis pendek sobek-sobek, rambutnya tertata rapi namun wajahnya
dihiasi anting yang menempel di hidung dan mulut, beberapa cincin di tangan
mereka, dan celak berlebih di matanya yang menambah raut garang diwajah. Mereka
duduk di atas jembatan penyembarangan jalan dengan sebuah suntikan berisi
narkoba berbentuk cairan di tangan dan ekspresi wajah yang terlihat sakau.
Mereka memperhatikan gerak langkah Ida yang hendak melewati mereka menuju
busway. Benar saja, saat Ida melintas tepat dihadapan mereka, mereka berdehem
dengan ekspresi memainkan mata sambil tersenyum nakal. Sontak Ida berlari
secepat mungkin dan berusaha menahan teriakan karena khawatir mereka
mengejarnya.
Sore itu, Pukul 17.30 WIB seorang Gadis Bernama Ida hendak pulang
dari Kapuk Kencana Jakarta Utara usai silaturahmi dari rumah kakaknya. Awalnya
sang kakak menawarkan untuk mengantarnya untuk pulang ke asramanya di daerah
Cipayung Jakarta Timur, namun Ida menolaknya dengan alasan ‘khawatir kakak
pulang sendirian setelah mengantarnya’.
Ida memasuki busway dengan wajah ketakutan dan panik. Macet yang
luar biasa menambah rasa lelahnya, jarak tempuh Kapuk Kencana menuju Tamini
Square yang biasanya hanya 3 jam kini ia tempuh selama 5 jam. Meski waktu sudah
menunjukkan pukul 21.00, busway Ibu kota ini masih sesak dengan penumpang yang
duduk dan berdiri. Kemacetan juga disebabkan oleh banyaknya kendaraan selain
busway yang melintas di atas jalur busway seperti bus, truk, dan taksi.
Jarak 100 meter sebelum
pemberhentian halte S.Parman Podomoro , mata Ida tertuju ke jendela kiri
busway. Diluar sana, terlihat anak jalanan dan wanita-wanita remaja yang
berkeliaran dan bercampur baur dengan laki-laki. “Sungguh pemandangan yang
mengkhawatirkan,” batin Ida saat itu.
Sesampainya di Halte Tamini Square, Ida menuruni busway menuju
angkot 02 jurusan Cipayung. Disana terjadi pertengkaran antara supir angkot dan
pengendara motor. Supir angkot merah 02 itu tidak terima karena pengendara motor
yang menerobos lampu merah hampir saja menabrak angkot miliknya. Ida kembali
ketakutan sambil mengelus dada melihat kejadian itu. Akhirnya sampailah gadis kelahiran
Lampung ini di asramanya pukul 22.00 WIB.
Tidak ada komentar