Bahagia dengan Dakwah
“Biasanya kaum muda saat ini sangat sensitif ketika
kata ‘Bahagia’ disebut, sebagian dari mereka hanya menghubungkan bahagia itu
adalah dengan menikah. Padahal tidak cukup demikian, justru kaum muda saat ini
mudah terbawa perasaan disebabkan fokusnya hanya itu. Namun, tidak berarti hal
tersebut merupakan larangan. Tetap saja, bahwa menikah adalah sunnah. Akan
tetapi, bahagia juga dapat diperoleh dengan dakwah. Ya dakwah!!” ujar Moderator, Bang Abeng sebagai latar
belakang diselenggarakannya Daurah yang bertemakan “Jangan Berdakwah, Nanti
Bahagia”.
Acara yang digelar di Aula Rabbani Rawamangun Jakarta
timur ini, menghadirkan Ustadz Wido Supraha
yang merupakan Komisi Ukhwah MUI pusat sekaligus dosen tetap di Sekolah Pemikiran
Islam, Jakarta. Selain itu juga Fuad Bakh, sang Creator Videogram juga menjadi
pemateri pada sesi kedua dalam acara ini. Acara yang berlangsung pada Minggu,
19 November 2017 ini juga menghadirkan peserta dari berbagai kalangan seperti; Pelajar,
Mahasiswa, Guru, bahkan Ibu Rumah Tangga.
Pada sesi pertama, Ustadz Wido Supraha menyampaikan bahwa
tujuan hidup manusia pada intinya meenyangkut dua fungsi, yakni fungsi Vertikal
(untuk beribadah) sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Az-Zumar: 56,
dan fungsi Horizontal (untuk memimpin dalam artian berdakwah) sebagaimana
terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 30. Dan kebahagiaan dalam dakwah itu
ialah ketika kita merasa tenang dalam kebenaran.
Berdasarkan hadits Nabi SAW, bahwa manusia hanya memiliki
3 potongan hidup saja. kurang lebihnya 20 tahun pertama, 20 tahun kedua dan 20
tahun ketiga. Potongan hidup pertama adalah masa untuk belajar dan potongan
hidup yang kedua untuk mengamalkan. Sehingga pada kedua masa tersebut kita
harus bisa mengatur pola hidup, bagaimana meningkatkan kualitas diri?. Salah
satu caranya dengan berdakwah. Sebab konsep bahagia dalam Islam yang
menyebutkan bahwa kebahagiaan sejati hanya satu, yakni di Akhirat.
“Jangan pernah anda menolak tugas, karena itu merupakan
cara Allah untuk meningkatkan kapasitas diri anda!” Ujar dosen Pascasarjana
UIKA Bogor ini usai menyampaikan paparannya.
Kemudian pada sesi kedua yang dilanjutkan oleh Fuad Bakh
berkaitan dengan Transformasi Media. Ia menuturkan bahwa: “Setiap kita
mempunyai gadget, lalu bagaimana agar kita menuai pahala dari gadget melalui jari
jemari kita?. Sebagai Muslim, kita harus ciptakan kreasi dan inovasi. Bangun
tingkat kesadaran dan kedewasaan pada diri, lalu kerjakan!”.
Ia banyak memotivasi peserta melalui Video-video dan
gambar-gambar hasil kreasinya. Dan dari sanalah antusias peserta memuncak,
muncul pertanyaan-pertanyaan seputar aplikasi dan cara mengedit video agar
bernuansa islami. pertanyaan dapat terjawabkan melalui praktik, kemudian Adzan
Dzuhur berkumandang sebagai tanda berakhirnya acara kali ini. dilanjutkan Sholat Dzuhur, kemudian setiap peserta
kembali menuju kediaman masing-masing. [Anis M.s]
Tidak ada komentar