Rahasia Para Ulama
Rahasia Para Ulama
Ketika kita telah menghafal dan mempelajari materi pelajaran,
terutama ketika waktu menjelang ujian, tentu kita menghafal dan memahaminya
dengan sangat baik. Akan tetapi, setelah ujian tersebut berlalu, ilmu tersebut
terkikis sedikit demi sedikit bahkan hilang tak berbekas. Hal ini pasti
dirasakan oleh sebagian para penuntut ilmu.
Kenapa kualitas dan takwa para ulama luar biasa dan kita tidak
pernah bisa mengejar mereka? Kenapa mereka selalu diatas kita, dan kita selalu
berada di bawah mereka dalam hal keilmuwan? Padahal, saat ini kita bisa dengan
sangat mudah mengumpulkan beribu-ribu hadits hanya dengan modal dua jempol dan
gadget yang kita miliki, dibandingkan para ulama yang harus mengumpulkan satu
hadits dalam waktu perjalanan satu bulan lamanya. Akan tetapi, kualitas hafalan
dan ilmu mereka jauh lebih baik. Apa yang menjadi rahasia dibalik hal ini?
Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar Syinkiti, seorang ulama di
Masjid Nabawi mengatakan: Keberkahan, keberkahan, keberkahan ilmulah yang
menjadikan mereka memiliki kualitas kelimuwan yang tinggi. Satu hadits tapi
berkah lebih baik dibandingkan ribuan hadits namun tidak terdapat keberkahan
didalamnya. Inilah yang harus diincar oleh para penuntut ilmu. Bukan hanya ilmu
yang banyak, akan tetapi keberkahan ilmu dan ilmu yang bermanfaat.
Maka dari itu Rasulullah ï·º berdoa, “Ya Allah aku
meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung dari ilmu yang tidak
bermanfaat.” Nabi ï·º tidak meminta ilmu yang banyak semata, akan tetapi beliau
meminta ilmu yang berkah lagi bermanfaat.
Bagaimana meraih ilmu yang bermanfaat? Salah satu caranya adalah
berusaha, berupaya dengan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, karena semakin
kita jungkir balik untuk mendapatkan sesuatu, maka sesuatu itu akan semakin
bernilai dalam sanubari kita.
Kita berada dimasa dimana ilmu itu dibuka oleh Allah ï·» dengan mudah. Para ulama
benar-benar berupaya dalam mengejar suatu hadits ataupun satu kata untuk
ditafsirkan, mereka harus menempuh perjalanan yang tidak mudah. Maka dari itu,
penjagaan terhadap ilmu mereka pun luar biasa kuatnya. Mereka amalkan apa yang
mereka kejar agar ilmu tersebut tidak sia-sia. Mereka jadikan akhirat berada
dipelupuk matanya. Inilah salah satu alasan bagaimana keberkahan ilmu mereka
yang luar biasa. Karena mereka kejar, mereka berupaya, mereka benar-benar kerja
keras dalam menuntut ilmu. [Azmi Madaniyyah/ Marwah].
Sc: Kajian Ustadz Muhammad Nurul Dzikri, Lc.
Tidak ada komentar