Dicari Pemuda Pecinta Masjid!
Dicari Pemuda Pecinta Masjid!
Dicari
(Allah) pemuda pecinta baitullah, pemuda yang tidak bisa jauh-jauh dari rumah-Nya,
pemuda yang hatinya senantiasa terikat baik ketika senang maupun sempit, dan
pemuda yang selalu mencari-cari tempat sujud untuk memperbanyak istighfar dan
mengadu pada Sang Pencipta. Allah ta’ala merindukan mereka dan berfirman kepada
sang Rasul Al-Amin: “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat
petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).
Allah memerintahkan para tentara-Nya
(para malaikat) untuk mendo’akan para pemuda yang duduk tenang sembari
berdzikir menunggu panggilan shalat,“Tidaklah seseorang di
antara kalian duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci,
melainkan para Malaikat akan mendo’akannya: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah,
sayangilah ia.” Allah menunjukkan cinta-Nya pada
mereka yang merapatkan shaf shalat,” Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Mengingatkan hamba-Nya bahwa waktu untuk bertemu telah tiba dan urusan apapun
harus segera dicancel tanpa terkecuali,”Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Inilah rasa
cinta dan rindu Sang Khaliq kepada para hamba yang akan dan telah menjadi
pecinta rumah-Nya.
Tak hanya itu, pemuda yang hatinya
selalu terpaut pada masjid akan mendapatkan big prize yang bukan main
agungnya, yaitu naungan pada hari yang tak ada naungan selain naungan-Nya, hari
kiamat, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya
pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2)
seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang
yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan
Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki
yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik,
lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang
bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan
kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang
yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
Lantas, apalagi yang menghalangi para pemuda di
akhir zaman ini untuk meramaikan rumah-rumah Allah di muka bumi, ketika para
pemuda kekinian, pemuda yang tidak ingin ketinggalan trend, pemuda yang
lebih bangga dengan geng motor dan gadget terbarunya, dengan bangga
mengatakan dirinya pecinta sejati (dunia)?
Sungguh, jikalau ditemukan para
pemuda yang tidak ingin berpisah dengan rumah Allah, meramaikannya dengan
lantunan ayat suci, mencari masjid untuk beribadah dan mengagungkan Rabbnya,
maka pastilah kebangkitan Islam itu sudah didepan mata.
(Miftahul
Jannah)
Tidak ada komentar