LPM STID Mohammad Natsir bekali 26 Da'iyyah
LPM STID Mohammad Natsir bekali 26 Da'iyyah yang akan disebar untuk pengabdian ke berbagai penjuru.
Tepat pada hari (Selasa,5/11/2019), hari yang sangat menegangkan dimana detik-detik perjuangan para Da'iyyah akan dimulai. Pada acara pembekalan angkatan ke-4 ini dilaksanakan diruang kelas semester tiga, Kampus Putri STID Mohammad Natsir.
Acara ini dibuka oleh Ustadzah Siti Nur Fadlilah, M.Sos selaku Sekretaris LPM Kampus Putri STID Mohammad Natsir, dengan menjelaskan pengantar pengabdian kepada para da'iyyah masa pengabdian tahun 2019-2021 dengan tema "Selamatkan dan Bangun Indonesia dengan Da'wah".
Pengabdian ini adalah salah satu dari bagian tridarma perguruan tinggi, dan ini merupakan tugas utama seorang mahasiswa maupun seorang dosen, inti dari pengabdian ini masa dimana para Da'iyyah mengamalkan segala ilmu yang di peroleh ketika berada di bangku kuliah.
Ustadzah Fadlilah menyampaikan salah satu manfaat pengabdian bagi para Da'iyyah, sebagai aktualisasi diri menjadi lebih baik dan bagaimana menjadi diri yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Beliau mengajukan pertanyaan kepada para Da'iyyah planning yang harus difikirkan dari sekarang
Pertama, What can I bring out?Kedua, What can I share?
Ketiga, What can I get?
Dan terakhir pesan yang disampaikan, segeralah bermunajat kepada Allah dan kembalilah meluruskan niat serta jaga baik-baik niat tersebut.
Kemudian acara dilanjutkan pada pukul 13.00 diisi oleh Ustadz Dr. Imam Zamroji, MA mengenai "Islamisasi Sistem Pendidikan"
Acara ini dalam bentuk forum diskusi, dimulai dengan pertanyaan yang dilontarkan beliau kepada para Da'iyyah "kira-kira apa yang akan kalian lakukan disana?
Salah satu jawaban Da'iyyah bernama Wila Ilaiyah " Ana akan mempertahankan dengan aspek teladan, dengan mencoba untuk mengokohkan adab-adab Islami".
Pada sesi ini Ustadz Imam menginginkan agar para Da'iyyah menuliskan laporan setelah pengabdiannya sebagaimana misi dari islamisasi yang para Da'iyyah lalukan di lapangan. Sesi selanjutnya pada pukul 16.00 Wib, diisi oleh Ustadz Dadi Nurjaman, M.Kom.I menjelaskan kepada para Da'iyyah bagaimana format pembuatan laporan pengabdian. Beliau memaparkan agar para Da'iyyah mencatat apa yang akan dilakukan, melaksanakan apa yang dicatat, dan melaporkan apa yang dilakukan. Dan ini merupakan tiga poin yang disampaikan kepada da'i-da'i dewan da'wah sejak tahun 1967. Dewan Da'wah berharap laporan pengabdian bukan hanya sekedar cerita di lapangan, akan tetapi melaporkan bagaimana proses kegiatan itu terlaksana.
Sesi terakhir pada pukul 20.00 wib, oleh Ustadz Dr. Ahmad Misbahul Anam menyampaikan bagaimana peran Da'iyyah ditengah masyarakat. Pada sesi ini beliau mengajak para Da'iyyah untuk memikirkan kira-kira peran apa yang akan dimainkan di lapangan. Beliau menyampaikan bahwa Bapak Natsir selalu berpesan kepada para da'i "Lakukan sesuatu yang belum dilakukan".
"Apapun di lapangan pasti orang yang meminta anda menganggap anda adalah orang paling hebat" ujar Ustadz Misbah kepada para Da'iyyah. Diakhir beliau berpesan banyak-banyaklah berperan ditengah masyarakat, formal maupun non formal.
(Suhaila Mashuro/ Reporter LPM)
Tidak ada komentar