Antara Jodoh yang Misteri dan Kematian yang Pasti
Antara Jodoh Yang Misteri dan Kematian Yang Pasti
Tidakkah kita lihat, kebanyakkan ikhwan maupun akhwat membicarakan perihal jodoh. Dari pagi sampai malam tidak henti-hentinya mereka membicarakan hal ini. Justru mereka sangat antusias terhadap kata "jodoh" ini, karena berharap dapat bertemu dengan pasangan yang mereka idamkan nantinya.
وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS Az Dzariyat : 49)
Baik ikhwan maupun akhwat sibuk memikirkan mengenai sebuah kalimat yang sepertinya sudah tak asing lagi diperbincangkan "perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, ataupun sebaliknya".
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji, dan laki laki yang keji adalah untuk wanita wanita yang keji pula. Dan wanita wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik adalah untuk wanita wanita yang baik pula”. (QS An Nur : 26)
Oleh karena itu, tentu banyak yang mempersiapkan diri agar lebih baik untuk mendapatkan jodoh yang baik pula, sampai-sampai ramai dari kita mengikuti kajian tentang pernikahan. Memang tidak salah, tapi se-spesial itukah persiapan bertemu jodoh kita, dibanding pertemuan seorang hamba terhadap Rabb-nya? Hanya karena jodoh, kita berlomba-lomba menjadi lebih baik, untuk memantaskan diri dengan jodoh kita? Hanya agar kita bisa hidup bersama dengan orang shalih atau shaliha?
Kita sudah terlena dan terfokus perihal jodoh. Padahal Jodoh yang kita harapkan, jodoh yang kita nanti-natikan sebenarnya masih semu, karena belum pasti kita jumpai dan belum pasti kita lewati. Lalu bagaimana jika kita bertemu dengan kematian lebih dulu? Akankah kita bisa menghindar? Akankah kita memintanya untuk menunggu agar kita bisa mempersiapkan bekal? Tentu tidak bisa!
فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ....
“...Apabila telah tiba waktunya yang ditentukan bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya.”[QS. An-Nahl:61]
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (Terj. QS. An Nisaa’: 78)
Ingatlah, bahwa kematian pasti akan menjumpai siapapun, tidak ada syarat muda atau tua, sehat atau sakit. Karena, kematian bisa saja menghampiri kita beberapa saat setelah kita membaca tulisan ini.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ
“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imraan: 185)
Sudah saatnya kembali kita renungkan, bermuhasabahlah. Untuk apa dan siapa kita memperbaiki diri. Jika karena ingin mendapatkan keridhaan Allah dan Rasul-Nya maka kita akan mendapatkan itu, tapi jika hanya karena laki-laki atau perempuan yang ingin dinikahi, maka akan bernilai sebagaimana diniatkan.
والله اعلم بالصواب~
(Siti Nur Komariah/Marwah)
Tidak ada komentar