Aspek Tahapan dalam Dakwah
Aspek Tahapan dalam Dakwah
Memiliki tahapan adalah suatu keharusan, karena ibarat kita menaiki anak tangga atau naik ke puncak gunung, kita harus melewati satu tingkat ketingkat selanjutnya, begitupun dengan dakwah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab sirah nabawiyah karya syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri halaman 147 disana kita dapat simpulkan bahwa setelah turun wahyu kedua yakni surat Al-mudatsir ayat 1-7:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيابَكَ فَطَهِّرْ (4) وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ (5)
وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7)
1). Hai orang yang berkemul (berselimut), 2). Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3). Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5). Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, 6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. 7). Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (QS.Al-Mudatsir-1-7)
Didalamnya terdapat pesan atau perintah untuk Rasul berdakwah, dan beliau memulai dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi. Pertama-tama Rasulullah ﷺ menawarkan Islam kepada keluarganya atau orang- orang yang dekat hubungannya.
Tahapan yang selanjutnya yakni tahapan secara terang terangan, setelah adanya perintah dari Allah yang dijelaskan dalam wahyunya Qur’an surat Asy-syura ayat 214 yang berbunyi:
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat."
Setelah menerima perintah dalam ayat tersebut, maka Rasulullah ﷺ memulai dakwahnya dengan terang-terangan yakni dengan mengundang kerabatnya yaitu dari bani hasyim.
Dengan adanya tahapan yang dijelaskan di atas yakni tahapan dakwah Rasulullah salallahu 'alaihi wa sallam, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hal yang sangat penting kita lakukan dalam berdakwah yakni memperhatikan aspek marhaliyah (aspek tahapan) dalam dakwah yang sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah. Wallahu a'lam bishawab. (Umi/Marwah)
Tidak ada komentar