Pengaruh Pemikiran Barat Terhadap Para Muslimah
Musuh-musuh islam tak henti-hentinya berusaha menjatuhkan martabat perempuan muslimah. Di setiap tempat dan kesempatan mereka selalu melontarkan tuduhan-tuduhan keji yang ditujukan kepada perempuan muslimah. Mereka mengatakan Islam sebagai penjara bagi perempuan muslimah, banyak batasan-batasan jika para muslimah menutupi aurat-nya. Padahal faktanya Islam sangatlah menjaga para perempuan, tidak seperti dahulu di masa jahililiah sebelum Islam datang.
Tahukah apa yang mereka inginkan, para kaum feminisme dari pemikiran barat ini? Mereka hanya menginginkan agama Islam ini hancur, juga merusak generasi Islam dan menyebarkan kekejian di tengah masyarakat beriman. Mereka menghendaki para muslimah untuk mengumbar auratnya untuk menjadi barang murahan, sebagai pemuas syahwat dan keluar dari fitrahnya sebagai perempuan muslimah.
Dalam Q.S Al-Ahzab : 59 telah diperintahkan untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
Adapun hijab artinya adalah menutup seluruh badan, dan sebagai ciri dari perempuan muslimah untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan dan kemuliaan-nya. Pakaian yang menutup aurat juga sebagai penghindar dari fitnah untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat dalam memperjuangkan dan mengokohkan Islam di muka bumi ini. Karena perempuan adalah para pencetak generasi Islam, maka dari itu para kaum liberal berusaha merusak para perempuan-perempuan muslimah dengan pemikiran-pemikiran barat yang di dalamnya ada feminisme, pluralisme, sekulerisme dan isme-isme yang lain.
Agar para generasi Islam rusak maka mereka merusak para perempuan Islam terlebih dahulu, karena perempuan nantinya akan menjadi ibu dan ibu adalah madrasah pertama bagi para anak-anaknya. Rasulullah sallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita (H.R Bukhari Muslim)”.
Maka dari itu musuh-musuh Islam telah mengetahui , bahwa kerusakan dan kerendahan moral perempuan berarti pengrusakan terhadap masyarakat secara universal dan integral.
Seorang tokoh aliran (free mansory) berkata : “secangkir minuman keras, seorang biduanita dapat menghancurkan ummat Muhammad melebihi kekuatan seribu tank baja, peluru kendali, dan senjata kimia yang canggih. Oleh karena itu buatlah mereka itu tenggelam dalam cinta materi dan syahwat”. Temannya yang lain juga berkata : “kita harus mempergunakan wanita sebab setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan dan kita telah berhasil memporak-porandakan serdadu penolong Islam”.
Sudah bukan rahasia lagi realitas dari pemikiran barat bahwa kaum perempuan dimanfaatkan secara tidak pantas agar para perempuan mau dimanfaatkan menjadi bintang dalam perfileman dewasa, model iklan, serta cover girl yang dipilih untuk menarik perhatian laki-laki. Demikianlah realitas dari pemikiran Barat, perempuan dilakukan secara tidak pantas. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh Jihan al-Baithar, seorang peneliti perempuan. Dalam kode etik periklanan ditemukan bahwa 93 % memanfaatkan perempuan , dan lebih dari separuh kandungan iklannya bersifat membangkitkan syahwat.
Dilandasi teori kesetaraan gender atau yang lebih dikenal dengan feminisme dalam pemikiran Barat, perempuan digaung-gaungkan untuk melakukan pekerjaan seperti hal-nya laki-laki, seperti bekerja di industri, pertambangan, dll. Realitas ini merupakan bentuk kedzaliman terhadap perempuan yang berdampak besar terhadap sifat feminim-nya, kesuciannya, serta kesehatan fisik dan jiwanya. Syariat Islam sangatlah menjamin dan menjaga hak-hak perempuan secara sempurna dan satu-satunya solusi dari segala problematika dari pemikiran barat terhadap perempuan adalah dengan kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Imam Malik berkata : “Keadaan akhir umat ini tidak akan baik kecuali dengan melakukan kebaikan yang dilakukan oleh pendahulunya”.
Tidak ada komentar