Berikan Bekal Pernikahan STID Mohammad Natsir Adakan Dauroh Pranikah
MARWAH.ID - Sabtu (17/06/2023) STID Mohammad Natsir Bidang Kemahasiswaan dan UKM adakan Dauroh Pranikah dengan tema "Ta'aruf dan Istikharah Dalam Pernikahan" di Masjid Nauroh Abdurrahman Kompleks Muslimat Center kampus putri Cipayung, Jakarta Timur. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa/i semester 6 dan 8 ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran surah An-Nisa ayat 1-4 oleh mahasiwa bernama Ijatul Islam.
Pemateri dauroh oleh Al-Ustadz Ishom Aini, Lc Hafidzahullahu ta'ala dibuka dengan menyampaikan harapan agar mahasiswa/i segera terlepas dari belenggu jomblo. Beliau juga mengatakan dengan nada bicara khasnya, "Isilah kejombloan kalian dengan banyak menuntut ilmu dan ilmu dikatakan berhasil apabila sudah di amalkan dan di praktikkan, semoga di tahun ini menjadi tahun terakhir antum menikmati kesendirian." Pungkasnya.
Ustadz Ishom memaparkan bahwa menikah itu menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan. Manusia sebagai mahkluk sosial (zoon politicon) yang mana manusia membutuhkan orang lain dan hal ini adalah normal. Maka segeralah untuk menikah, Terlebih dalam menjaga syahwatnya. Orang yang yakin menikah untuk menjaga kehormatannya, maka Allah akan angkat derajatnya. Harta itu sudah Allah jamin, kaya dan miskin juga sudah menjadi ketentuan Allah bukan pilihan kita.
Jangankan manusia sebagai makhuk yang lemah imannya, sekelas Nabi dan Rasul pun yang kualitas imannya hebat Allah anjurkan untuk segera menikah sebagaimana yang tertuang dlm Q.S Ar-Ra'du ayat 38 "Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab (tertentu)." Dalam hadist juga dikatakan "Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya” (HR. Bukhari no. 5056, Muslim no. 1400).
Dalam hal ini jelas bahwa menikah itu memang harus disegerakan, karena menikah itu dapat mencegah dari pandangan yang haram. Adapun jika belum mampu untuk menikah maka berpuasalah dengan puasa yang berkualitas, jika dengan puasa masih saja bergejolak nafsunya maka menikahlah. Jangan takut menikah karena khawatir atas rizki, sesungguhnya Allah sudah sedemikan rupa mengatur rizki hambanya. Apabila seorang hamba menunda nikah hanya karena takut miskin maka perlu di pertanyaakan keimanan dan tauhid rububiyyahnya.
Orang yang menikah karena ingin menjaga maka Allah akan mencukupkannya. Maka menikahlah dengan tekad dan azzam yang kuat. Dalam hal ini ustadz menyampaikan bagaimana cara agar tumbuh azzam untuk menikah yaitu yang pertama tahu apa saja keistimewaan menikah kemudian memperbaiki diri. Ketika menginginkan yang soleh/solehah maka soleh dan solehah kan diri terlebih dahulu, karena pasangan adalah cerminan diri. Dimana laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan laki-laki yang buruk untuk perempuan yang buruk, begitupun sebaliknya.
Perbaiki hubungan dengan Allah Subhanahuwata'ala terlebih dahulu sebelum menikah. Dalam penyampaiannya ustadz memberikan nasihatnya, jika di hadapkan dalam suatu pilihan pasangan maka jangan kedepankan akal melainkan lihatlah dan kedepankan tuntunan agama. Maka ketika memilih pasangan faktor pertama lihatlah agamanya. Karena dari agamanya akan lahir manusia-manusia hebat dan solih solihah. Dalam berumah tangga itu sangat berat kalo kita tidak memilih karena agamanya. Setelah agamanya bagus barulah lihat apa yang mau dilihat entah itu nasabnya, hartanya atau kecantikanny.
Di tengah antusiasnya peserta dauroh menyimak materi, Ustadz Ishom Aini Lc Hafidzahullahuta'ala menghimbau agar mahasiswa/i memperbaiki hubungannya dengan Allah. "Hati hati dalam berta'aruf, karena ini harus dengan perantara. Setelah berta'aruf maka selanjutnya istikharah lalu apabila sudah benar-benar mantap dengan pilihannya maka lanjut proses nadzor. Dalam nadzor seseorang bisa saja menolak. Namun ustadz mengatakan kepada para mahasiswa agara jangan menjadi abu nadzor. Setelah dirasa cocok maka segerakanlah menikah jangan di persulit, karena sejatinya menikah itu mudah", tutur Ustadz dengan tegas kepada mahasiswa/i.
Dauroh siang yang berlangsung selama dua jam tersebut, ustadz menyampaikan bahwa disunahkan untuk melakukan walimah 3 hari setelah akad dan sebarkanlah undangan dengan tujuan menyiarkan bahwa kalian sudah menikah. Kemudian setelah itu ucapkanlah tahniah atau selamat kepada kedua mempelai dengan ucapan "baarakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jama bainakuma fii khair" hingga bagi suami dan istri selanjutnya adalah memenuhi hak dan kewajiban diantara keduanya.
Kelancaran dauroh siang ini diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama seluruh mahasiswa/i.
(Uswahelamir/Marwah)
Tidak ada komentar