Recharge Ilmu dan Semangat dengan Vibes Positif

Pada Kamis, 25 Juli 2024, tepat menjelang waktu berbuka puasa, Bidang Kemahasiswaan STID Mohammad Natsir menggelar Mentoring Akbar sekaligus penutupan mentoring yang dihadiri khusus untuk mahasiswa semester atas. Acara ini bertempat di Aula Sakinah, Kampus Putri STID Mohammad Natsir.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ustadz Musmardi. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai momen untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai peran mereka di masyarakat. Setelah sambutan yang penuh makna tersebut, Ustadz Aan melanjutkan dengan penyampaian materi.

Ustadz Aan menjelaskan bahwa Allah Ta'ala menggambarkan diri-Nya sebagai Rabb yang merawat dan mendidik hamba-Nya dengan penuh kasih sayang. Pendidikan bukan hanya sekadar penyampaian ilmu, tetapi juga meliputi aspek tarbiyah, seperti seorang ibu yang merawat anaknya—menggendong saat menangis, membantu saat jatuh, dan membawa ke dokter saat sakit.

Beliau menekankan bahwa menjadi dai atau murabbi memerlukan sikap penuh kesabaran dan kasih sayang, mirip dengan peran seorang ibu. Ustadz Aan juga mengingatkan pentingnya tabayyun, sesuai ajaran Surat Al-Hujurat, ketika menerima informasi dari sumber yang fasik, yang berarti seseorang yang mungkin salah menangkap pesan.

Ustadz Aan menegaskan bahwa seorang dai harus berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam menyampaikan informasi. Sebagai orang beriman, kita harus menghindari prasangka buruk dan menjaga kewaspadaan, terutama bagi akhwat dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Menjelang akhir acara, MC memberikan kesimpulan yang menginspirasi: hidup bukan hanya sekadar eksistensi, tetapi harus memiliki tujuan yang jelas. Oleh karena itu, sebagai dai, penting untuk berhati-hati dalam menentukan jalan hidup dan selalu melibatkan Allah dalam setiap keputusan untuk meraih keberkahan.

Mentoring Akbar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan motivasi yang mendalam bagi mahasiswa untuk memperdalam peran mereka sebagai dai dan murabbi dalam kehidupan sehari-hari.

(Zahraa/Marwah)