Workshop Pemberdayaan: Mengoptimalkan Potensi Diri melalui Mindset FIRA
Ikatan Mahasiswa (IKMA) Pengembangan Masyarakat Islam(PMI) Akhwat STID Mohammad Natsir telah melaksankan workhsop pemberdayaan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswi prodi Pengembangan Masyarakat Islam yang berlangsung pada Ahad, 21 juli 2024 tepat pada pukul 08.30-11.30 WIB. Berlangsung di Aula Sakinah, Cipayung, Jakarta Timur dan dipandu oleh ananda Nurul Azmi dan Nurul Aeni, keduanya membuka rangkaian acara dengan penuh khidmat.
Sepiyana Rahayu, selaku Ketua Hima PMI Akwat memberikan sambutannya dalam kegiatan workhsop ini, beliau sangat berharap dengan adanya workshop ini dapat menjadi charger diri seluruh mahasiswi PMI dalam dunia pemberdayaan. Selain itu, salah satu dosen Prodi PMI yakni Ustadz Ahmad Misbahul Anam turut hadir sekaligus memberikan sambutannya.
Puncak acara tiba, ustadz Sarifuddin Irwansyah yang menjadi narasumber pada workshop ini mulai menyampaikan materi dengan mengangkat judul “Mengenal Urgensi Mindset dalam Meningkatkan Potensi Diri”. Selanjutnya, narasumber yang merupakan Konsultan Maskanul Huffadz ini dengan rinci memaparkan tentang fixed mindset, growth mindset, behavior, dan road map. Dan beliau menyampaikan bahwa semua itu telah terealisasikan sesuai dengan pengalaman yang terjadi pada diri pemateri.
Adapun mengenai growt mindset setidaknya ada 4 suplemen vitamin yang beliau bagikan yakni self talk dimana seseorang berbicara dengan diri sendiri menggunakan kalimat yang positif, self awarness yakni melakukan apapun dengan asas kesadaran, self healing yaitu adanya proses penyembuhan luka batin, dan yang terakhir yakni self doubt dimana kondisi emosional muncul ketika kamu meragukan potensi diri.
“Maka untuk kita tumbuh dan berkembang yang harus kita ubah mindset dan harus paham metodologi FIRA (fokus, Identifkasi, Rencana, Aksi, Akuntabilitas)” ujar sang narasumber
Workhsop ini sebagai pengingat bagi mahasiswi bukan kita yang tak berkembang akan tetapi keberhasilan dapat berkembang melalui waktu, usaha, dan ketekunan. Maka setelah kegiatan workshop pemberdayaan berakhir diharapkan mahasiswi lebih efisien dan berkembang dalam setiap peluang yang ada.
Popy syaputri/Marwah
Tidak ada komentar