Header Ads

Sejarah G30S PKI: Menjaga Aqidah di Tengah Ancaman Ideologi



Senin malam, 30 September 2024, webinar bertema "Mengungkap Sejarah Kelam G30S PKI" digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STID Mohammad Natsir. Acara ini mengundang Dr. Abdullah Hehamahua, seorang tokoh politik Islam dan mantan penasihat KPK, yang memberikan pandangan kritis terhadap peristiwa bersejarah G30S PKI. Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kembali diskusi tentang peristiwa tragis tersebut dan dampaknya pada bangsa.


Dr. Abdullah memaparkan bahwa PKI memiliki tujuan untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis, memanfaatkan kedekatan dengan pemerintahan Soekarno pada masa itu. Ia menyoroti dua ciri utama pergerakan komunis: adu domba dan eksploitasi kaum miskin. Menurutnya, bahaya laten komunisme masih perlu diwaspadai, dan salah satu cara efektif melawannya adalah melalui lembaga-lembaga Islam seperti masjid, kampus, dan pesantren.


Diskusi semakin hidup saat sesi tanya jawab. Rektor STID Mohammad Natsir menambahkan kisah tentang Mohammad Natsir, tokoh yang keras terhadap PKI namun tetap menunjukkan kemanusiaan dengan menyantuni keluarga mereka yang diasingkan. Hal ini menunjukkan bahwa perlawanan terhadap ideologi komunis tetap bisa diimbangi dengan sikap kemanusiaan.


Webinar yang berlangsung selama dua jam ini berakhir dengan kesimpulan bahwa menjaga aqidah dan nilai-nilai kebangsaan tetap menjadi prioritas dalam menghadapi ancaman ideologi yang merusak. Acara ditutup dengan doa bersama, meninggalkan kesan mendalam di hati para peserta. (Ida/Marwah)

Tidak ada komentar